tag:blogger.com,1999:blog-7267818243934761602024-03-14T04:05:10.677+07:00INDAHNYA BERBAGIBerbagi kata-Berbagi rasaIndahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-11260916019786768812013-06-09T21:31:00.000+07:002013-06-09T21:32:57.265+07:00MENCOBA MENYAPA *lagiAssalamu'alaikum...
alhamdulillah masih bisa buka ini blog lagi, pengen nulis lagi, tapi.....
hmmm masih adakah tulisan ini bermanfaat?? setelah berapa tahun yaa ga ngeblog... :)
boleh laah repost aja dr note fb terbaru... semoga ada hikmah yg bisa diambil dari tulisan ini
<b>RAHASIA DIBALIK RAHASIA</b>
Selalu ada rahasia dibalik rahasia, selalu ada hikmah dibalik peristiwa| Sungguh Allah Maha Baik
Mungkin saat ini kita belum mengerti apa itu rahasia dibalik rahasia, tapi percayalah suatu saat nanti kita akan bisa memahami|
Keluhan, dan ketidak ikhlasan akan tergantikan dengan rasa syukur yg sangat, bila kita mau berfikir untuk muhasabah diri|
Selalu ada yg bisa disyukuri bila kita mau mensyukuri setiap kejadian yg telah terjadi, entah itu kita sukai atau kita benci|
Mari kita berdamai dgn hati, bisa jadi apa2 yg menurut kita belum sesuai, itu hanya krn hati yg belum lapang untuk menerima atau memahami|
Cukuplah surat cintaNya(2:216) yang menjadi bukti dan sifatNya yang adil, pun tak pernah dzolim yg menjadi janji|
Tak ada yg lebih baik daripada yg telah ditakdirkan Allah, karena itu kita mesti rela meski tak sepenuhnya mengerti|
-Praise Allah and Thank you Allah-
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsH7iyTNlRFcIp910cqr6_tTJqnHwaOMZssKIkaJF8789m2roX6c36NpNdLIjB1ohTWvlJC-kbA2Emh7AJ4QMVxUhV3kGSppt5k0EKGOk5OcM-tvfX9PAQ6h97u2zw0Q8kc14XWJ07IxfM/s1600/563171_392079494149919_1906696342_n_large.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsH7iyTNlRFcIp910cqr6_tTJqnHwaOMZssKIkaJF8789m2roX6c36NpNdLIjB1ohTWvlJC-kbA2Emh7AJ4QMVxUhV3kGSppt5k0EKGOk5OcM-tvfX9PAQ6h97u2zw0Q8kc14XWJ07IxfM/s320/563171_392079494149919_1906696342_n_large.jpg" /></a>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-10801371669834179902011-08-18T16:36:00.002+07:002011-08-18T16:37:03.672+07:00Kepingan Hati<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTdPuu_NE1iJZfIsuAmTkbXcsFdQoNBtCSyThjAV4uDqxxNDB2kZuqsEnqNLo9-qOovJjkTNyqSgk1vqPkYymuWE51NpDrlgSsl9wssfqPDmW-I06K5YdLxdlq383JKVuT3e9yyQvBAf_R/s1600/wallpaper3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="211" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTdPuu_NE1iJZfIsuAmTkbXcsFdQoNBtCSyThjAV4uDqxxNDB2kZuqsEnqNLo9-qOovJjkTNyqSgk1vqPkYymuWE51NpDrlgSsl9wssfqPDmW-I06K5YdLxdlq383JKVuT3e9yyQvBAf_R/s320/wallpaper3.jpg" /></a></div><br />
Untuk sekeping hati yang jatuh bangun dalam ikhtiar panjangnya<br />
Untuk keping satunya yang terus bersabar dalam penantian penuh ujiannya<br />
Kuatkan mereka dalam menJAGA DIRI,<br />
NIAT & CARAnya ini YA ALLAH,<br />
Jauhkan dari KHILAF ketika langkah mulai TERTATIH,<br />
Perasaan mungkin PERIH,<br />
atau secuil putus ASA menghampiri,<br />
sementara hidup seakan terus berLARI<br />
Pertemukan dalam ikatan suciMu<br />
Dan kumpulkan kelak di surgaMu<br />
-Penebar Tausiah-<br />
<br />
Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-63833526040990240332011-08-18T16:09:00.002+07:002011-08-18T16:10:50.710+07:00Apa Kabar Sahabat ??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3zad9G8xVcU0p0-ePV9fZ3GrTELF5-wYfRpDJf6jheCR0Lh4Q7ayx9hMZ_b6p6u1bXt68SaaJ4LKpCEXnOdYcxf6aTCBmp-Adq22Syr0yM-caOYTsfhX4RPnzBEH24NW9Q5wyaKdPPUrN/s1600/26472_1095766612016_1762129002_179867_2253310_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="226" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3zad9G8xVcU0p0-ePV9fZ3GrTELF5-wYfRpDJf6jheCR0Lh4Q7ayx9hMZ_b6p6u1bXt68SaaJ4LKpCEXnOdYcxf6aTCBmp-Adq22Syr0yM-caOYTsfhX4RPnzBEH24NW9Q5wyaKdPPUrN/s320/26472_1095766612016_1762129002_179867_2253310_n.jpg" /></a></div><br />
<br />
Aku mencintai sahabatku dengan segenap jiwaku, sahabat yg baik adalah yang seiring denganku & menjaga nama baik ketika aku hidup atau setelah mati. ku ulurkan tangan kepada sahabatku untuk berkenalan karena aku akan merasa senang. semakin ramai sahabat, aku semakin percaya diri, aku selalu berharap mendapat sahabat sejati yang tidak luntur dalam suka/duka, jika aku dapat... aku ingin setia padanya (imam syafi'i)<br />
<br />
Apa kabar sahabat?? Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk berkunjung dan menulis lagi...masih banyak skenarioNya yang belum sempat untuk dishare...semoga kedepan kan lebih baik...=) Bismillah...Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-18762021672564710762010-07-07T19:12:00.005+07:002010-07-09T11:05:01.571+07:00Bagaimana Kabar Imanmu hari ini Saudaraku??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqxWKxcimSIGlECPReHhxtA-uVIv-yLKEsJFadK9d11wHeYmTQb5VHtOPHM38QM9euNKnoz6VqV7AxYM9Y4NlmyX-UUIiWxcdsUQ2zWHvBpBH3XzIP3bG8jbaYNI55KDGYecJTZ4awB4hP/s1600/iman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqxWKxcimSIGlECPReHhxtA-uVIv-yLKEsJFadK9d11wHeYmTQb5VHtOPHM38QM9euNKnoz6VqV7AxYM9Y4NlmyX-UUIiWxcdsUQ2zWHvBpBH3XzIP3bG8jbaYNI55KDGYecJTZ4awB4hP/s320/iman.jpg" /></a></div><h6 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-weight: normal;">Apa kabar saudaraku? Bagaimana keadaan imanmu hari ini? Bagaimana pula kabar imanmu hari ini? Karena engkau pasti tahu bahwa yang menjadi ukuran kita selamat di Yaumil Akhir nanti adalah tingkat amal kita di dunia.<br />
<br />
Pernahkah engkau mengingat kematian wahai saudaraku? Karena kematian menjadi kepastian; tanah menjadi tempat pembaringan; munkar dan nakir menjadi tamu; kuburan menjadi tempat tinggal; perut bumi menjadi tempat menetap; kiamat menjadi janji yang pasti; surga dan neraka menjadi tempat kembali.<br />
<br />
Pernahkah terbersit dipikiranmu? Tatkala manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar? Pernahkah terbersit dipikiranmu wahai saudaraku, tatkala disana matahari sangat dekat di ujung kepala? Rasulullah SAW bersabda : Di hari kiamat nanti matahari akan mendekati manusia, sehingga jaraknya hanya satu mil. Manusia akan berada dalam keringatnya masing-masing sesuai dengan amal perbuatannya. Ada yang keringatnya sampai mata kaki, ada yang sampai lutut, ada yang sampai setengah badan dan ada yang tenggelam sampai mulutnya.<br />
</span><br />
<br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small; font-weight: normal;"><br />
Saudaraku<br />
Pernahkah engkau membayangkan tentang neraka? Tentang kegelapan neraka yang sangat pekat? Rasulullah bersabda : Api neraka dinyalakan seribu tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan lagi seribu tahun hingga memutih dan dinyalakan lagi seribu tahun hingga menghitam. Dan jadilah neraka itu gelap pekat.<br />
<br />
Saudaraku<br />
Pernahkah engkau membayangkan tentang minuman akhli neraka? Allah berfirman dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumkannya air nanah tersebut(Q.S Ibrahim : 16). Rasulullah bersabda : Ketika didekatkan kemulutnya maka mulutnya terpanggang dan kulit kepalanya terkelupas. Dan ketika dia meminumnya, maka terputuslah ususnya sehingga minumannya keluar dari duburnya.<br />
<br />
Saudaraku<br />
Cukuplah cerita tadi bagi kita, karena keadaan sesungguhnya pastilah lebih mengerikan!<br />
<br />
Maafkan aku saudaraku, karena membuat hatimu gelisah oleh cerita itu. Tapi karena kecintaanku padamu karena ALLAH SWT, maka aku ceritakan pula. Aku hanya ingin kita menjadi orang-orang yang selamat dari keburukan-keburukan itu.<br />
<br />
Saudaraku<br />
Yang aku harapkan hanyalah agar kita selalu waspada terhadap kematian dengan jalan perbaiki diri tentunya. Dan pada saatnya nanti, kita menjadi orang yang siap mengahadap-Nya.<br />
<br />
<b>Rabbana atina fid dun-yaa hasanataw wa fil aakhiratihasanataw waqinaa adzaabannar (Q.S Al-Baqarah : 210)<br />
<br />
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat; dan periharalah kami dari siksa neraka. AMIN.</b> </span></h6>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-16823748511052150652010-07-05T08:39:00.004+07:002010-07-05T08:43:07.112+07:00Sungguhkan Kita Terlalu Sibuk???<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmzXpsT0U0kj8G6nLDTGqS8sI3F8WrUd-EHNRPnlp8amMINfRW9IW1pN_YxsOBh2LD7GwTH3RpYVTATr-m1eEW6gcxwySaHhW8xrJ6_8E0n5i-wlVsdpI-Tc2xO_1vpEPXL5aJTYKlqP3x/s1600/penyesalan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmzXpsT0U0kj8G6nLDTGqS8sI3F8WrUd-EHNRPnlp8amMINfRW9IW1pN_YxsOBh2LD7GwTH3RpYVTATr-m1eEW6gcxwySaHhW8xrJ6_8E0n5i-wlVsdpI-Tc2xO_1vpEPXL5aJTYKlqP3x/s320/penyesalan.jpg" width="237" /></a></div><div style="text-align: justify;">Repost dari fb, sebagai nasihat untuk saya pribadi dan insyaaAlloh juga bermanfaat untuk teman-teman sekalian. Hanya ingin sama-sama belajar, dan saling mengingatkan. Semoga Alloh berkenan memberikan kemudahan bagi kita untuk senantiasa memperbaiki diri. amiin<br />
<br />
Seringkali kita merasa tak punya waktu <br />
Entah dengan alasan Sok Sibuk, atau Banyak Acara <br />
Sehingga... <br />
<br />
<br />
<br />
Kita mengeluh tak punya waktu untuk membaca Al-Qur’an <br />
Padahal kita selalu punya waktu untuk membaca koran dan buku-buku tak bermutu <br />
<br />
Kita mengeluh tak punya waktu untuk menghafal Al-Qur’an <br />
Tapi kita selalu punya waktu untuk nonton TV dan facebook-an <br />
</div><a name='more'></a> Kita mengeluh tak punya waktu untuk mendengar nasehat melalui kajian <br />
Tapi kita punya waktu untuk mendengar musik2 yang diharamkan <br />
<br />
Kita mengeluh tak punya waktu membaca shirah Nabi dan kitab-kitab para ulama’ <br />
Namun kita punya waktu untuk main game dengan alasan me’refresh’ pikiran <br />
<br />
Kita mengeluh tak punya waktu untuk belajar agama <br />
Tapi kita selalu punya waktu untuk tidur yang berlebihan <br />
<br />
Kita mengeluh tak punya waktu untuk beribadah <br />
Tapi kita selalu punya waktu untuk bersantai-santai, ngobrol ke sana kemari tak jelas tujuan <br />
<br />
Kita mengeluh tak punya waktu untuk berbakti pada orangtua <br />
Tapi kita selalu punya waktu untuk ‘dolan’ ke rumah teman <br />
<br />
Kita mengeluh tak punya waktu untuk Sholat Malam <br />
Padahal kita selalu punya waktu untuk tidur dalam kelalaian <br />
<br />
Duhai.... <br />
Sebutan apalagi kiranya yang layak untuk diberikan? <br />
Karena ternyata, <br />
Kita tak lebih dari seonggok tubuh tanpa arti <br />
Yang menghabiskan hidup hanya untuk bermalas-malasan, makan, tidur dan memuaskan nafsu yang selalu memburu.... <br />
Bagaimana nanti sekiranya tiba waktunya kita dimintai pertangggungjawaban??? <br />
“Untuk apa umurmu engkau habiskan?” <br />
“Untuk apa masa mudamu kau gunakan?” <br />
Akankah engaku berani berkata <br />
“Ya Alloh, aku terlalu sibuk <br />
Kugunakan waktuku untuk mengurus berbagai urusanku... <br />
Tak ada sedikitpun amalan yang bisa kujadikan pembela pada hari ini...” <br />
<br />
Dan kita pun hanya bisa menangis <br />
Menyesal <br />
Mengeluh, mengapa dulu kita terlalu sibuk dengan dunia yang fana... <br />
Mengemis ampunan... <br />
Padahal dulu kita merasa ‘enjoy’ seakan hidup selamanya <br />
Bahagia selamanya <br />
<br />
Saudaraku... <br />
Bukan maksudku mengajakmu untuk melupakan dunia <br />
Namun <br />
Belajarlah, agar engkau paham bagaimana seharusnya menjalani hidup di dunia <br />
Hargailah waktu, sedetik yang terlewat sangatlah berarti <br />
Jangan kau lupakan tempat tinggalmu yang sesungguhnya <br />
Di akhiratlah, <br />
Tempat kita berjumpa dan menemui hidup kekal yang sebenarnya... <br />
Cukuplah ayat ini menjadi cambukan <br />
<br />
“Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpinpun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim ketika mereka melihat azab berkata: " Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?" QS. Asy Syuura: 44Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-63368002259179128932010-07-03T15:19:00.001+07:002010-07-03T15:34:48.337+07:00Aku Bertanya.....<div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #38761d;">KENAPA AKU DIUJI?</span></b><br />
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?<br />
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta"[Al-Ankabut: 2-3]<br />
<br />
<b style="color: #38761d;">KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?</b><br />
”... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" [Al-Baqarah: 216]<br />
<br />
<b><span style="color: #38761d;">KENAPA UJIAN SEBERAT INI?<a name='more'></a></span></b><br />
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya“ [Al-Baqarah: 286]<br />
<br />
<b><span style="color: #38761d;">RASA FRUSTASI?</span></b></div><br />
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” [Ali Imran: 139]<br />
<br />
<b><span style="color: #38761d;">BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?</span></b><br />
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. “ [Al-Imran: 200]<br />
<br />
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu” [Al-Baqarah: 45]<br />
<br />
<b><span style="color: #38761d;">APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?</span></b><br />
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. [At-Taubah: 111]<br />
<b><br style="color: #38761d;" /><span style="color: #38761d;"> KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?</span></b><br />
"…Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung." [At-Taubah: 129]<br />
<b><br style="color: #38761d;" /><span style="color: #38761d;"> AKU SUDAH TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!</span></b><br />
"… dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." [Yusuf: 87]<br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGVYNagctPRd2lRIW6oaDiR5ove3poceSA7TBapLW3rtClmZHohtLsJCp0Q9YYHG71vHrhLTvFp07tvx8Fvi-dahSWmEkMrzrDH3pWCzLjq6ZlWfculjqw4kZ294gvZt4SiDneuIIdk6de/s1600/24940_1304833339942_1203770715_30704375_3666305_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGVYNagctPRd2lRIW6oaDiR5ove3poceSA7TBapLW3rtClmZHohtLsJCp0Q9YYHG71vHrhLTvFp07tvx8Fvi-dahSWmEkMrzrDH3pWCzLjq6ZlWfculjqw4kZ294gvZt4SiDneuIIdk6de/s320/24940_1304833339942_1203770715_30704375_3666305_n.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-44753200526609336612010-07-01T11:56:00.008+07:002010-07-05T06:38:22.664+07:00Tentang dia dan skenarioku....<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqSbjOFW0oY5AcvyEl8bmuySIWrcEKuOnMfIVdG83hyNU43HcnF87F3zV9FJ6tEvsLuIkYsUOIo74bma5pmSOtY5UhNEoo-nwLuQkfvKXWt1U0LN3T4O4XDHfh_d8eHxEkRUF9h9XENa-Q/s1600/mencari-cinta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqSbjOFW0oY5AcvyEl8bmuySIWrcEKuOnMfIVdG83hyNU43HcnF87F3zV9FJ6tEvsLuIkYsUOIo74bma5pmSOtY5UhNEoo-nwLuQkfvKXWt1U0LN3T4O4XDHfh_d8eHxEkRUF9h9XENa-Q/s400/mencari-cinta.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;">Siapa dia??</div><div style="text-align: center;">Aku tak pernah kenal sebelumnya</div><div style="text-align: center;">Dia sangat asing bagiku</div><div style="text-align: center;">Bahkan tak pernah terfikir dalam anganku</div><div style="text-align: center;">Bahwa Allah kan mempertemukanku dengannya</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dia datang secara tiba-tiba</div><div style="text-align: center;">Begitu pula pergi secara tiba-tiba</div><div style="text-align: center;">Hmm.....apakah ini kebetulan belaka?</div><div style="text-align: center;">Yaa mungkin kebetulan saja (jawab hatiku)</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Tapi......tunggu dulu</div><div style="text-align: center;">Bukanlah semua kejadian sudah ada yang mengatur??</div><div style="text-align: center;">Aku percaya inilah skenario bagiku dari-Nya</div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;">Allah telah mempertemukanku dengan orang yang "tepat"</div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"><br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: center;">Aku bersyukur ternyata Allah sangat sayang padaku</div><div style="text-align: center;">Dia telah memberiku sebuah skenario yang indah</div><div style="text-align: center;">Skenario awal pembelajaran yang indah</div><div style="text-align: center;">Yaa... aku mengatakan awal pembelajaran</div><div style="text-align: center;">Karena inilah yang pertama bagiku</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Namun....</div><div style="text-align: center;">Skenario awal yang ku dapat bukanlah skenario yang "manis"</div><div style="text-align: center;">Melainkan skenario yang "pahit"......</div><div style="text-align: center;">Sungguh pengalaman yang luar biasa</div><div style="text-align: center;">Luar biasa pahitnya.....</div><br />
<div style="text-align: center;">Apakah aku kecewa dengan akhir skenario ini??</div><div style="text-align: center;">Jujur....yaa awalnya....., karena aku hanya manusia biasa </div><div style="color: orange; text-align: center;"><span style="font-size: large;">namun kekecewaan itu berbuah manis</span></div><div style="text-align: center;">Kekecewaan yang mendatangkan banyak hikmah didalamnya</div><div style="text-align: center;">Bahwa Allah telah memberiku skenario yang pahit</div><div style="text-align: center;">Agar aku bisa lebih kuat menghadapi skenario lanjutan setelah ini<br />
<br />
Aku yakin bahwa sesuatu itu akan indah pada waktunya<br />
Ku bersyukur Allah memberiku izin untuk mengenal seseorang itu<br />
Meski hanya dalam waktu sekejap <br />
Karena melalui dialah aku banyak belajar<br />
Belajar sesuatu yang baru yang..... subhanallah indahnya<br />
<br />
Terima kasih kepada seseorang itu<br />
Terimakasih untuk ilmunya<br />
Terimakasih untuk setiap kata-katamu<br />
yang memberiku arti dari sebuah "kesederhanaan"<br />
seperti yang bapakku juga selalu ajarkan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>Sekarang aku sadar </b><br />
<b>Bahwa kasih sayang tidaklah selalu identik dengan belaian</b></div><div style="text-align: center;"><b>Mungkin dengan cara inilah Allah menguatkan mentalku </b></div><div style="text-align: center;"><b>Allah yang paling tahu apa yang terbaik untuk mahluknya, </b></div><div style="text-align: center;"><b>Allah akan menyelamatkan kita....... </b></div><div style="text-align: center;"><b>Meskipun untuk itu kita harus menghadapi kenyataan </b></div><div style="text-align: center;"><b>Yang tidak sesuai dengan keinginan kita</b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicN6OfzhQnfHpikm9b1MAwlcFt9W1tLtG19GYRw1PkZsfwW_LQWbBdoiKF-mVduO8d5Jp4IFTOevr06Izsdxr5aD7_-bp10mse4aYBI9dOaxogyXqf_AQb-MJAT5VrFfgsMRuooLeVw-Qe/s1600/allah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicN6OfzhQnfHpikm9b1MAwlcFt9W1tLtG19GYRw1PkZsfwW_LQWbBdoiKF-mVduO8d5Jp4IFTOevr06Izsdxr5aD7_-bp10mse4aYBI9dOaxogyXqf_AQb-MJAT5VrFfgsMRuooLeVw-Qe/s320/allah.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-19988059804876949472010-06-23T20:35:00.002+07:002010-07-03T15:25:08.291+07:00Catatan Harian Seorang Ayah<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGCD9i6exiVLSnhXmoPDKOmhcRqNSyWVXKSDCiqJNXmccmz2ih2N6Bv55fl0ilcdeodGSDTRcIAWdwGDUcj7SbbLwj9PJxEkpSisJCyAL4ZsQc5h8mEaVD8ITvYr6L4ooMXDKg5hZlyC_b/s1600/diary.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGCD9i6exiVLSnhXmoPDKOmhcRqNSyWVXKSDCiqJNXmccmz2ih2N6Bv55fl0ilcdeodGSDTRcIAWdwGDUcj7SbbLwj9PJxEkpSisJCyAL4ZsQc5h8mEaVD8ITvYr6L4ooMXDKg5hZlyC_b/s320/diary.jpg" width="320" /></a><b>Medan, 15 Juni 1975 </b><br />
<br />
Hari ini engkau terlahir ke dunia, anakku. Meski tidak seperti harapanku bertahun-tahun merindukan kehadiran seorang anak laki-laki, aku tetap bersyukur engkau lahir dengan selamat setelah melalui jalan divakum. Telah kupersiapkan sebuah nama untukmu; Qaulan Syadida. Aku sangat terkesan dengan janji Allah dalam surat Al Ahzab ayat tujuh puluh, maknanya perkataan yang benar. Harapanku engkau kelak menjadi seorang yang kaya iman dan memperoleh telah dijanjikan Allah dalam Al-Quran. Sungguh kelahiranmu telah mengajarkanku makna bersyukur... <br />
<br />
<b>1981 </b><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Tahun ini engkau memasuki sekolah dasar. Usiamu belum genap enam tahun. Tetapi engkau terus merengek minta disekolahkan seperti saudarimu. Engkau berbeda dari keempat kakakmu terdahulu. Bagaimana engkau dengan gagah tanpa ragu atau malu-malu melangkah memasuki ruang kelasmu. Bahkan engkau tak minta dijemput. Saat ini aku mulai menyadari sifat keberanian yang tumbuh dalam dirimu yang tak kutemukan dalam diri saudarimu yang lain. <br />
<br />
<b>1987 </b><br />
<br />
Putriku, sungguh aku pantas bangga padamu. Tahun ini engkau ikut Cerdas Cermat tingkat nasional di TVRI. Dengan bangga aku menyaksikan engkau tampil penuh percaya diri di layar kaca dan aku pun bisa berkata pada teman-temanku; itu anakku Qaulan... Meski tidak juara pertama, aku tetap bangga padamu. Namun di balik rasa banggaku padamu selalu terbesit satu kekhawatiran akan sikapmu yang agak aneh dalam pengamatanku. Tidak seperti keempat kakakmu yang kalem dan cenderung memiliki sifat-sifat perempuan, engkau justru sangat angresif, pemberani, agak keras kepala, meski tetap santun padaku dan selalu juara kelas. <br />
<br />
<br />
<br />
Jika hari Ahad tiba, engkau lebih suka membantuku membersihkan taman, mengecat pagar, atau memegangi tangga bila aku memanjat membetulkan genteng bocor. Engkau lebih sering mendampingiku dan bertanya tentang alat-alat pertukangan ketimbang membantu ibumu memasak di dapur seperti saudarimu yang lain. Kebersamaan dan kedekatanmu denganku, membuatku sering memperlakukanmu sebagai anak lelakiku, dengan senang hati aku menjawab pertanyaan-pertanyaanmu, membekalimu dengan pengetahuan dan permainan untuk anak lelaki. Tak jarang kita berdua pergi memancing atau sekedar menaikkan layang-layang sore hari di lapangan madrasah tempat aku mengajar. <br />
<br />
Putriku, sungguh kekhawatiranku berbuah juga. Engkau menolak bersekolah di Tsanawiyah seperti saudarimu. Diam-diam tanpa sepengetahuanku engkau telah mendaftar di sebuah SMP negeri. Bukan kepalang kemarahanku. Untunglah ibumu datang membelamu, jika tidak mungkin tangan ini sudah berpindah ke pipimu yang putih mulus. Tegarnya watakmu, bahkan tak setetes airmata jatuh dari kedua matamu yang tajam menatapku. Putriku, jika aku marah padamu semata-mata karena aku khawatir engkau larut dalam pola pergaulan yang tak benar, anakku. Terlebih-lebih saat engkau menolak mengenakan jilbab seperti keempat kakakmu. Betapa sedih dan kecewa hatiku melihatmu, Nak... <br />
<br />
<b>1993 </b><br />
<br />
Tahun ini engkau menamatkan SMA-mu. Engkau tumbuh menjadi gadis cantik, periang, pemberani, dan banyak teman. Temanmu mulai dari tukang kebun sampai tukang becak, wartawan, bahkan menurut ibumu pernah anggota kopassus datang mencarimu. Putriku, disetiap bangun pagiku, aku seolah tak percaya engkau adalah putriku, putri seorang yang sering dipanggil Ustadz, putri seorang kepala madrasah, putri seorang pendiri perguruan Islam... <br />
<br />
Putriku, entah mengapa aku merasa seperti kehilanganmu. Sedih rasanya berlama-lama menatapmu dengan potongan rambut hanya berbeda beberapa senti dengan rambutku. Biar praktis dan sehat; berkali-kali itu alasan yang kau kabarkan lewat ibumu. Jika terjadi sesuatu yang tidak baik pada dirimu selama melewati usia remajamu, putriku maka akulah orang yang paling bertanggung jawab atas kesalahan itu. Aku tidak behasil mendidikmu dengan cara yang Islami. Dalam doa-doa malamku selalu ku bermohon pada Rabbul 'Izzati agar engkau dipelihara olehNya ketika lepas dari pengawasan dan pandangan mataku. <br />
<br />
Kesedihan makin bertambah tatkala diam-diam engkau ikut UMPTN dan lulus di fakultas teknik. Fakultas teknik, putriku? Ya Rabbana, aku tak sanggup membayangkan engkau menuntut ilmu berbaur dengan ratusan anak laki-laki dan bukan satupun mahrommu? Dalam silsilah keluarga kita tidak satupun anak perempuan belajar ilmu teknik, anakku. Keempat kakakmu menimba ilmu di institut agama dan ilmu keguruan. Ya, silsilah keluarga kita adalah keluarga guru, anakku. Engkau kemukakan sejumlah alasan, bahwa Islam juga butuh arsitek, butuh teknokrat, Islam bukan tentang ibadah melulu... Baiklah, aku sudah terlalu lelah menghadapimu, aku terima segala argumen dan pemikiranmu, putriku.. Dan aku akan lebih bisa menerima seandainya engkau juga mengenakan busana Muslimah saat memulai masa kuliahmu. <br />
<br />
<b>1995 </b><br />
<br />
Tahun ini tidak akan pernah kulupakan. Akan kucatat baik-baik... Engkau putriku, yang selalu kusebut namamu dalam doa-doaku, kiranya Allah SWT mendengar dan mengabulkan pintaku. Ketika engkau pulang dari kuliahmu; subhannalah! Engkau sangat cantik dengan jilbab dan baju panjangmu, aku sampai tidak mengenalimu, putriku. Engkau telah berubah, putriku. Apa sesungguhnya yang engkau dapati di luar sana. Bertahun-tahun aku mengajarkan padamu tentang kewajiban Muslimah menutup aurat, tak sekalipun engkau cela perkataanku meski tak sekalipun juga engkau indahkan anjuranku. Dua tahun di bangku kuliah, tiba-tiba engkau mengenakan busana takwa itu? Apa pula yang telah membuatmu begitu mudah menerima kebenaran ini? Putriku, setelah sekian lamanya waktu berlalu, kembali engkau mengajarkan padaku tentang hakikat dan makna bersyukur. <br />
<br />
<b>1997 </b><br />
<br />
Putriku, kini aku menulis dengan suasana yang lain. Ada begitu banyak asa tersimpan di hatiku melihat perubahan yang terjadi dalam dirimu. Engkau menjadi sangat santun, bahkan terlihat lebih dewasa dari keempat saudarimu yang kini telah berumah tangga semuanya. Kini, hanya engkau aku dan ibumu yang mendiami rumah ini. Kurasakan rumah kita seolah-olah berpendar cahaya setiap saat dilantuni tilawah panjangmu. Gemercik suara air tengah malam menjadi irama yang kuhafal dan pantas kurenungi. Putriku, jika aku pernah merasa bahagia, maka saat paling bahagia yang pernah kurasakan di dunia adalah saat ketika diam-diam aku memergokimu tengah menangis dalam sujud malammu.... Selalu kuyakinkan diriku bahwa akulah si pemilik mutiara cahaya hati itu, yaitu engkau putriku... <br />
<br />
<b>1998 </b><br />
<br />
Putriku, kalau saat ini aku merasa sangat bangga padamu, maka itu amat beralasan. Engkau telah lulus menjadi sarjana dengan predikat cum laude. Keharuan yang menyesak dadaku mengalahkan puluhan tanya ibumu, diantaranya; mengapa engkau tidak punya teman pendamping pria seperti kakak-kakakmu terdahulu? Engkau begitu sederhana, putriku, tanpa polesan apapun seperti lazimnya mereka yang akan berangkat wisuda, semua itu justru membuatku semakin bangga padamu. Entah darimana engkau bisa belajar begitu banyak tentang kebenaran, anakku... Jika hari ini aku meneteskan airmata saat melihatmu dilantik, itu adalah airmata kekaguman melihat kesungguhan, ketegaran, serta prinsip yang engkau pegan teguh. Dalam hal ini akupun mesti belajar darimu, putriku... <br />
<br />
<b>1 Agustus 1999 </b><br />
<br />
Putriku, bulan ini usiaku memasuki bilangan enampuluh tiga. Aku teringat Rasulullah mengakhiri masa dakwahnya di dunia pada usia yang sama. Akhir-akhir ini tubuhku terasa semakin melemah. Penyakit jantung yang kuderita selama bertahun-tahun kemarin mendadak kumat, saat kudapati jawaban diluar dugaan dari keempat saudarimu. Tidak satu pun dari mereka bersedia meneruskan perguruan yang telah kubina selama puluhan tahun. Aku sangat maklum, mereka tentu mempunyai pertimbangan yang lain, yaitu para suami mereka. Sedih hatiku melihat mereka yang telah kudidik sesuai dengan keinginanku kini seolah-oleh bersekutu menjauhiku. Jika aku menulis diatas tempat tidur rumah sakit ini, itu dengan kondisi sangat lemah, putriku. Aku tak tahu pasti kapan Allah memanggilku. <br />
<br />
Putriku.... kutitipkan buku harianku ini pada ibumu agar diserahkan padamu. Aku percaya padamu... Jika aku memberikan buku ini padamu, itu karena aku ingin engkau mengetahui betapa besar cintaku padamu, mengapa dulu aku sering memarahimu.. maafkan buya, putriku... Kini hanya engkau satu-satunya harapanku...Aku percaya perguruan yang telah kubangun dengan tanganku sendiri ini padamu. Aku bercita-cita mengembangkannya menjadi sebuah pesantren. Engkau masih ingat lapangan tempat kita dulu menaikkan layangan? Itu adalah tanah warisan almarhum kakekmu. Di lapangan itulah kurencanakan berdiri bangunan asrama tempat para santri bermukim. Engkau seorang arsitek, anakku, tentu lebih memahami bangunan macam apa yang sesuai untuk kebutuhan sebuah asrama pesantren... Kuserahkan sepenuhnya kepadamu, juga untuk mengelolanya nanti. Sebab aku yakin, dari tanganmu, dari hatimu yang jernih, dari perkataan dan tindakanmu yang selalu sejalan dengan kebenaran akan terlahir sebuah fauzan'adzima, kemenangan yang besar, seperti yang telah Allah janjikan, yakinlah, putriku... Dalam diri dan jiwamu kini terhimpun beragam kapasitas keilmuan dunia dan akhirat. Kini kusadari engkau bukan saja sekedar terlahir dari rahim ibumu, tetapi juga lahir dari rahim bernama Hidayah. Semoga Allah menyertai dan memudahkan jalan yang akan engkau lalui, putriku. Amien Ya Rabbal 'Alamiin. <br />
<br />
<b>12 Agustus 1999 </b><br />
<br />
Rabbi, jika airmata ini bukan tumpah, bukan karena aku tidak mengikhlaskan buyaku Engkau panggil, tapi sebab aku belum mengenali buyaku selama ini, seutuhnya. Sebab hanya seujung kuku baktiku padanya. Rabbi, perkenankan aku menjalankan amanah Buya dengan segenap ridha-Mu. hanya Engkau.. ya Mujib... <br />
<br />
<br />
<b>Happy Birthday to Buya <br />
I Love you so much <br />
14 September 1999 <br />
<br />
Diambil dari Annida November - Desember 1999 </b></div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-6401082805089645352010-06-19T10:32:00.005+07:002010-07-03T19:09:56.584+07:00Kenapa Wanita Mudah Menangis<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDQE0Ov3aeCjfv5ShC-qp-NwaWlEdMpzL-0tdwWl6B1yysmuSPaP4rB-XLjAxLCywCqVV4Sk_g8r-JUBo-vlI1v53HVxxd4QfM3ILSUufDe4gDIW2i4exV6otRU3jVjjq1fL2jONBfPKVo/s1600/im2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDQE0Ov3aeCjfv5ShC-qp-NwaWlEdMpzL-0tdwWl6B1yysmuSPaP4rB-XLjAxLCywCqVV4Sk_g8r-JUBo-vlI1v53HVxxd4QfM3ILSUufDe4gDIW2i4exV6otRU3jVjjq1fL2jONBfPKVo/s320/im2.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab ibu adalah seorang wanita..". <br />
Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa wanita mudah sekali menangis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?" <br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan menjawab, <br />
"Saat Kuciptakan wanita, AKU membuatnya menjadi sangat utama. Dan beritakanlah kabar gembira ini untuk ibumu, bhwa wanita sholehah didunia ini lebih utama dan lebih baik dari bidadari2 surga. Mengapa? krn wanita sholehah mendirikan sholat, berpuasa, dan beramal soleh sedangkan bidadari tidak melakukan itu. </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<br />
Untuk wanita..Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. <br />
<br />
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.<br />
Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah disaat semua orang sudah putus asa. <br />
<br />
Kepada wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya ( suami dan anak2nya ) walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.<br />
<br />
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Mengganti popoknya ketika tengah malam dia pipis, menyusuinya ktika lapar, dan mendekapnya dgn hangat ketika dingin malam menerpanya. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya dgn bentakan2 kasarnya ketika dia dewasa. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.<br />
<br />
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Menjadi dorongan dan support mental ketika suaminya menyerah. Sebab bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak..?? dan tulang rusuk itu adlh jelmaan dari seorang wanita yg diambil dari dada suaminya.<br />
<br />
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai istrinya.<br />
Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.<br />
<br />
Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.<br />
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, dan sebenarnya dia lebih kuat dari laki-laki, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan". <br />
<br />
<br />
Anak laki-laki itu pun terbangun dari tidurnya dan segera pergi menemui Ibunya. Kemudian ibunya berkata,"Anak-ku, apa engkau tahu? <b style="color: blue;">Wanita menangis bukan krn ia lemah, tp itu adalah senjatanya untuk meredam segala perasaan yang menghantamnya.</b> Dan kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, bukan sosok yang ia tampilkan, bukan jg bagaimana ia menyisir rambutnya."<br />
<div style="color: magenta;"><b><span style="color: blue;">"Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya - tempat dimana cinta itu ada. Karena dari matanya pula airmata itu mengair..".</span> </b></div><br />
Akhirnya ia menyadari bahwa selama ini karena cinta-lah alasan seorang Ibu rela berkorban dan meneteskan air mata dan menangis demi untuk anaknya yang tercinta.<br />
<br />
Sahabat, ingatlah bahwa terkadang kita tidak menyadari ada cinta yang benar-benar tulus yang ada di sekitar kita, sampai suatu hari kita benar-benar telah kehilangannya </div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-56909102343493855432010-06-18T20:03:00.004+07:002010-07-03T15:23:18.201+07:00Air Mata Rosulullah<div style="text-align: justify;">Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"....."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.</div><div style="text-align: justify;">"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.<br />
"Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.</div><div style="text-align: justify;">Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.<br />
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini?", tanya Jibril lagi.</div><div style="text-align: justify;">"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"</div><div style="text-align: justify;">"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:<br />
"Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat</div><div style="text-align: justify;">Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.</div><div style="text-align: justify;">Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.<br />
Perlahan ruh Rasulullah ditarik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernyamenegang.<br />
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. </div><div style="text-align: justify;">Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"</div><div style="text-align: justify;">Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.</div><div style="text-align: justify;">"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.</div><div style="text-align: justify;">Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."</div><div style="text-align: justify;">Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.</div><div style="text-align: justify;">Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. </div><div style="text-align: justify;">"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku"</div><div style="background-color: white; color: #38761d; text-align: justify;"><b><span style="font-size: large;"><i>"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."</i></span></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.</div><div style="text-align: justify;">Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ummatii,ummatii,ummatiii?</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><wbr></wbr>" - "Umatku, umatku, umatku"</div><div style="text-align: justify;">Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.</div><div style="text-align: justify;">Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?</div><div style="text-align: justify;">Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHKISupA9jK5UeeLgWqvt1zCK6VhL1LDbDVFfgwcBESsu_cZr6Lo1GiX4psv223Rwx-xW57zXhcZASZjTh_0YCyLafRHWgRdF3i0avCGq0M6xRShQTdx9hIbFis6qhGvBRmM_KBcACwKZk/s1600/q.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHKISupA9jK5UeeLgWqvt1zCK6VhL1LDbDVFfgwcBESsu_cZr6Lo1GiX4psv223Rwx-xW57zXhcZASZjTh_0YCyLafRHWgRdF3i0avCGq0M6xRShQTdx9hIbFis6qhGvBRmM_KBcACwKZk/s320/q.jpg" width="320" /></a></div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-24533321257323227522010-06-18T10:34:00.005+07:002010-07-16T09:42:30.893+07:00Teruntuk Saudariku yang Sedang Dalam Masa penantian<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4JEyRszIqWlzfT3qJCwuAo_m3WDezH35v0LC9rDd62crNJ6mdbiDWcvcSgRWPob_GPtNW92BBUE7UPqHK7_yP14z2ratI9Ni8lD3UMfVqpnU-sVqTtksXSV5l553iFrVWDlw0tvsX9xnQ/s1600/MuslimahDilemma.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4JEyRszIqWlzfT3qJCwuAo_m3WDezH35v0LC9rDd62crNJ6mdbiDWcvcSgRWPob_GPtNW92BBUE7UPqHK7_yP14z2ratI9Ni8lD3UMfVqpnU-sVqTtksXSV5l553iFrVWDlw0tvsX9xnQ/s320/MuslimahDilemma.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: left;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
ijinkanlah saya berbagi dalam goresan tulisan ini...<br />
jika menurut teman-teman, baik...maka ambillah...<br />
dan jika menurut teman-teman, buruk...maka tinggalkanlah.... </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saudariku...muslimah...<br />
<br />
wanita muslimah…laksana bunga….yang menawan…<br />
wanita muslimah yang sholehah….bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya….<br />
Begitu indah…<br />
begitu berkilau...<br />
begitu menentramkan...<br />
<br />
teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…<br />
Namun tentunya....tak sembarang orang berhak meraihnya….menghirup sarinya….<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah...yang dapat memetiknya...<br />
yang dapat meraih pesonanya...<br />
dengan harga mahal yang teramat suci…<br />
sebuah ikatan amat indah…bernama pernikahan…<br />
karena itu…sebelum saatmu tiba….sebelum orang terpilih itu datang dan menggandengmu dalam istananya…<br />
janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya…<br />
jangan kau biarkan serigala liar menjadikanmu bahan permainan dalam keisengannya…<br />
jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu…<br />
jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam…dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya….<br />
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama taaruf…atas nama cinta...<br />
<br />
<br />
Ya…atas nama cinta…<br />
<br />
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama taaruf…atas nama cinta<br />
<br />
<br />
Kau tau saudariku…??<br />
Jika seseorang jatuh cinta….maka cinta akan membungkus seluruh aliran darahnya…membekuknya dalam jari-jarinya…dan menutup semua mata…hati dan pikirannya….<br />
Membuat seseorang lupa akan prinsipnya….<br />
Membuat seseorang lupa akan besarnya fitnah ikhwan-akhwat…<br />
Membuat seseorang lupa akan apa yang benar dan apa yang seharusnya ia hindarkan…<br />
Membuat seseorang itu lupa akan apa yang telah ia pelajari sebelumnya tentang batasan-batasan pergaulan ikhwan akhwat…<br />
Membuat seseorang menyerahkan apapun…supaya orang yang ia cintai…”bahagia” atau ridho terhadap apa yang ia lakukan…<br />
<br />
Membuat orang tersebut lupa…bahwa….cinta mereka belum tentu akan bersatu dalam pernikahan….<br />
<br />
Ya saudariku….ukhty fillah…<br />
<br />
Jangan sampai cinta menjerumuskanmu dalam lubang yang telah engkau tutup rapat sebelumnya…<br />
<br />
Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin...<br />
<br />
<br />
Cinta begitu dasyat pengaruhnya…jika engkau tau….<br />
Karena itu…jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh…segeralah…buat sebuah benteng yang tebal…yang kokoh…<br />
Tanam rumput beracun disekelilingnya…<br />
Pasang semak berduri di muara-muaranya….<br />
<br />
Berlarilah menjauhinya…menjauhi orang yang kau cintai….<br />
Buat jarak yang demikian lebar padanya….<br />
<br />
Jangan kau berikan ia kesempatan untuk menjajaki hatimu...<br />
<br />
Biarlah air mata mengalir untuk saat ini…<br />
Karena kelak yang akan kalian temui adalah kebahagiaan…<br />
biarlah sakit ini untuk sementara waktu...<br />
biarlah luka ini mengering dengan berjalannya kehidupan...<br />
<br />
Karena…cinta tidak lain akan membuat kalian sendiri yang menderita…<br />
Kalian sendiri…<br />
<br />
<br />
Saudariku…. tentunya sudah mengerti dan paham...<br />
bagaimana rasanya jika sedang jatuh cinta...<br />
jika dia jauh..kita merasa sakit karena rindu...<br />
jika ia dekat...kita merasa sakit...karena takut kehilangan....<br />
<br />
padahal...ia belum halal untukmu...dan mungkin tidak akan pernah menjadi yang halal...<br />
<br />
karena itu...jauhilah ia...<br />
jangan kau biarkan dia menanamkan benih-benih cinta di hatimu....dan kemudian mengusik hatimu...<br />
jangan kau biarkan dia mempermainkanmu dalam kisah yang bernama cinta...<br />
<br />
maka...bayangkanlah keadaan ini...tentang suamimu kelak...<br />
<br />
<br />
sahabatku...<br />
sukakah engkau..??<br />
apabila saat ini ternyata suamimu (kelak) sedang memikirkan wanita yang itu bukan engkau..???<br />
<br />
sukakah engkau..??<br />
bila ternyata suamimu (kelak) saat ini tengah mengobrol akrab...tertawa riang...becanda...<br />
saling menatap...<br />
saling menggoda...<br />
saling mencubit...<br />
saling memandang dengan sangat...<br />
saling menyentuh...???<br />
dan bahkan lebih dari itu...??<br />
<br />
sukakah engkau saudariku...??<br />
<br />
sukakah engkau bila ternyata saat ini suamimu (kelak) sedang jalan bersama gadis lain yang itu bukan engkau...??<br />
sukakah engkau...??<br />
bila saat ini suamimu (kelak) tengah berpikir dan merencanakan pertemuan berikutnya...??<br />
tengah disibukkan oleh rencana-rencana...apa saja yang akan ia lakukan bersama gadis itu...??<br />
<br />
tidak cemburukah engkau temanku..??<br />
bila saat ini suamimu (kelak) sedang makan bareng bersama gadis lain...atau bahkan segerombolan gadis lain..?<br />
suamimu (kelak) saat ini sedang digoda oleh gadis-gadis..<br />
suamimu (kelak) sedang ditelepon dengan mesra...<br />
suamimu (kelak) saat ini sedang dicurhatin gadis-gadis... yang berkata..."aku tak bisa jika sehari tak mengobrol dengamu..."<br />
<br />
tidak cemburukah...?? tidak cemburukah...?? tidak cemburukaahhhhhhhh.....??</div><div style="text-align: justify;"><br />
tidak terasa bagaimanakah..<br />
jika suamimu (kelak) saat ini tengah beradu pandangan...<br />
bercengkrama..<br />
bercerita tentang masa depannya...<br />
dengan gadis lain yang bukan engkau...???<br />
<br />
sukakah engkau kiranya suamimu (kelak) saat ini tidak bisa tidur karena memikirkan gadis tersebut...??<br />
menangis untuk gadis tersebut...??<br />
dan berkata dengan hati hancur..."aku sangat mencintamu...aku sangat mencintaimu...???"<br />
tidak patah hatikah engkau...???<br />
sukakakah engkau bila suamimu (kelak ) berkata pada gadis lain.."tidak ada orang yang lebih aku cintai selain engkau...??"<br />
menyebut gadis tersebut dalam doanya...<br />
memohon pada Allah supaya gadis tersebut menjadi istrinya...<br />
<br />
dan ternyata engkaulah yang kelak akan jadi istrinya...dan bukan gadis tersebut...???<br />
<br />
<br />
jika engkau tidak suka akan hal itu...<br />
jika engkau merasa cemburu....<br />
maka demikian halnya dengan suamimu (kelak)...<br />
<br />
dan...Allah jauh lebih cemburu daripada suamimu....<br />
Allah lebih cemburu...saudariku...<br />
melihat engkau sendirian...namun pikirannmu enggan berpindah dari laki-laki yang telah mengusik hatimu tersebut....<br />
<br />
<br />
saudariku....kalian percaya takdir bukan..?<br />
<br />
<br />
saudariku....kalian percaya takdir bukan..?<br />
<br />
apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama...<br />
maka...<br />
sejauh apapun mereka...<br />
sebanyak apapun rintangan yang menghalangi...<br />
sebesar apapun beda diantara mereka...<br />
sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya...<br />
<br />
meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya...<br />
meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya...<br />
meski mereka tidak pernah saling bertegur sapa...<br />
<br />
PASTI tetap saja mereka akan bersatu....<br />
seakan ada magnet yang menarik mereka...<br />
akan ada hal yang datang...untuk menyatukan mereka berdua....<br />
akan ada suatu kejadian...yang membuat mereka saling mendekat...dan akhirnya bersatu...<br />
<br />
<br />
namun...<br />
apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh...<br />
maka...<br />
sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat...<br />
sekeras apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya...<br />
sekuat apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua...<br />
sebanyak apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya...<br />
sedekat apapun...<br />
<br />
PASTI...akan ada hal yang membuat mereka akhirnya saling menjauh...<br />
ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok...<br />
ada hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan dia yang terbaik....<br />
ada kejadian yang menghalangi mereka untuk bersatu...<br />
<br />
bahkan ketika mereka mungkin telah menetapkan tanggal pernikahan...<br />
<br />
<br />
namun...yang perlu dicatat disini adalah...<br />
yakinlah...bahwa yang diberikan oleh Allah...<br />
yakinlah...bahwa yang digariskan oleh Allah...<br />
yakinlah...bahwa yang telah ditulis oleh Allah dalam KitabNya..<br />
adalah...yang terbaik untuk kita....<br />
adalah....yang paling sesuai untuk kita...<br />
adalah...yang paling membuat kita merasa bahagia,,,,<br />
<br />
karena Dialah...yang paling mengerti kita...lebih dari kita sendiri...<br />
Dialah...yang paling menyayangi kita...<br />
Dialah...yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita...<br />
sementara kita hanya sedikit saja mengetahuinya...dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita...<br />
<br />
dan....yang perlu kita catat juga adalah...<br />
<div style="color: red;">JIKA KITA TIDAK MENDAPATKAN SUATU HAL YANG KITA INGINKAN...</div><div style="color: red;">ITU BUKAN BERARTI BAHWA KITA TIDAK PANTAS UNTUK MENDAPATKANNYA....</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="color: red;">NAMUN JUSTRU BERARTI BAHWA...KITA PANTAS...</div><div style="color: red;">KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI HAL TERSEBUT...</div><div style="color: red;"> KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK...SAUDARIKU....</div><div style="color: red;"> LEBIH BAIK....</div><div style="color: red;"><br />
</div>meskipun saat ini...mata manusia kita tidak memahaminya...<br />
meskipun saat itu...perasaan kita memandangnya dengan sebelah mata...<br />
meskipun saat itu...otak kita melihatnya sebagai sesuatu yang buruk....<br />
<br />
Tidak...jangan terburu-buru menvonis bahwa engkau telah diberikan sesuatu yang buruk....bahwa engkau tidak pantas....<br />
karena kelak...engkau akan menyadarinya...<br />
engkau akan menyadarinya perlahan...bahwa apa yang telah hilang darimu....bahwa apa yang tidak engkau dapatkan....bukanlah yang terbaik untukmu...bukanlah yang pantas untukmu...bukanlah sesuatu yang baik ,,,,untukmu....<br />
<br />
<br />
karena itu...saudariku...<br />
jangan mubazirkan perasaanmu...air matamu...<br />
jangan kau umbar semua perasaan cintamu ketika engkau tengah menjalin proses taarufan...<br />
jangan kau umbar semua kekuranganmu...jangan kau ceritakan semuanya...<br />
jangan kau terlalu ngotot ingin dengannya...jika engkau mencintainya...<br />
karena belum tentu dia adalah jodohmu...<br />
pun jangan takut bila ternyata kalian tidak merasa cocok...<br />
karena Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kalian...<br />
<br />
maka...memohonlah padaNya...<br />
mintalah padanya diberikan petunjuk...dan dijauhkan dari segala godaan yang ada...<br />
karena...cinta sebelum pernikahan...pada hakekatnya adalah sebuah cobaan yang berat...<br />
<br />
apakah kalian sering merasa takut…?? Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???<br />
<br />
<br />
kemudian saudariku….<br />
apakah kalian sering merasa takut…?? Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???<br />
Apakah kalian merasa khawatir…???<br />
Apakah kalian sering merasa iri melihat gadis-gadis lain yang banyak yang mencintai…banyak yang melamar…banyak yang menginginkannya…??<br />
Pernahkan terlintas rasa iri tersebut pada kalian…???<br />
Atau sekedar ungkapan…”hmm…enak ya..kamu…punya banyak temen laki-laki….”<br />
“hmm..kamu sih enak…banyak yang mau…tinggal milih…?”<br />
Saudariku…ketahuilah….<br />
Kelak…kita hanya akan memiliki satu orang suami…<br />
Hanya satu saudariku…atau kadang lebih…jika cerai dan menikah lagi…namun saat yang bersamaan…kita hanya akan punya satu suami bukan,,,,???<br />
Jadi seberapa banyak pun laki-laki yang menyukai kita..<br />
Seberapa banyak teman laki-laki kita…<br />
Seberapa banyak kenalan kita….<br />
Pada akhirnya kita hanya akan menikah dengan satu orang laki-laki…<br />
Pada akhirnya kita hanya akan jadi milik satu orang laki-laki…<br />
<br />
<br />
Dan…percayalah…semua itu tidak ada kaitannya dengan banyak sedikitnya kenalan…banyak sedikitnya teman laki-laki<br />
<br />
sama sekali tidak...<br />
karena jika wanita yang terjaga maka Allahlah yang akan mengirimkan pendamping untuknya...<br />
karena wanita yang terjaga adalah wanita yang banyak didamba oleh seorang ikhwan sejati...<br />
jadi...jagalah dirimu...hatimu...kehormat<wbr></wbr><span class="word_break"></span>anmu...sebelum saatnya tiba...<br />
<br />
perbanyak bekalmu...dan doamu...<br />
yakinlah...bahwa Allah yang akan memilihkan yang terbaik untukmu...<br />
amien...<br />
<br />
<br />
*<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;">Ya Allah...karuniakanlah kami seorang suami yang sholeh...</span></span><br />
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> yang menjaga dirinya...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> yang senantiasa memperbaiki dirinya...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> yang baik akhlaknya...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> yang menerima kami apa adanya...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> yang membimbing kami dengan lemah lembut...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> yang akan membawa kami menuju JannahMu Ya Rabb...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> kabulkan ya Allah...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> amien...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;"> dan segerakanlah...karena hati kami teramat lemah...</span></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="background-color: white; color: magenta;">dan cinta sebelum menikah adalah sebuah cobaan yang berat...</span></span> </div><br />
<br />
<br />
al wakrah,<br />
penghujung tahun, 11 Desember 2009<br />
<br />
<br />
Sumber : note Ukhtina Inur (Nur Laela Ummu Hannan)</div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-54187243422498906182010-06-16T15:05:00.007+07:002010-07-03T18:51:59.040+07:00Bapak..... T.T<div style="text-align: justify;">Semalam ibu menceritakan kembali tentang sisi lain dari bapak yang belum kami ketahui selama ini.....</div><div style="text-align: justify;">Tak terasa air mata menetes lagi.......Ada rasa rindu yang mendalam, rindu dengan sosoknya yang subhanallah, mungkin buat orang lain biasa, tapi buat kami, beliau adalah seorang bapak yang selalu mengajarkan kepada kami arti dan pentingnya <span style="color: purple; font-size: large;">"kesederhanaan"</span>....</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqdwGEWpx_Slb-SYdFMqmOQYMsN8ZX16L2V7tKaEGfy1ZEcLgee8C89Ed6FUARi7b7778sLiCRHr63gNst7kLI49hkxt_NzTO2AskvFFg74mxh-ys_oFRDRXZ7C6OZ7uZCK0cDlDpg4-wY/s1600/ayah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqdwGEWpx_Slb-SYdFMqmOQYMsN8ZX16L2V7tKaEGfy1ZEcLgee8C89Ed6FUARi7b7778sLiCRHr63gNst7kLI49hkxt_NzTO2AskvFFg74mxh-ys_oFRDRXZ7C6OZ7uZCK0cDlDpg4-wY/s320/ayah.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="color: red; font-size: large;">Yang tidak bisa diucapkan papa ....</span><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">"Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.. akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lalu bagaimana dengan Papa?</div><div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.. Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya"</div><div style="text-align: justify;">Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tapi sadarkah kamu?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya <span style="color: red;">PASTI BISA</span>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak</div><div style="text-align: justify;">boleh!".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu... Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia <span style="color: red;">HARUS</span> menjagamu?</div><div style="text-align: justify;">Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut... ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... Papa harus melepasmu di bandara.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Papa melakukan itu semua agar kamu <span style="color: red;">KUAT</span>...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena Papa tahu.....</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan akhirnya.... Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan</div><div style="text-align: justify;">bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa</div><div style="text-align: justify;">pun tersenyum bahagia....</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa.... Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Papa telah menyelesaikan tugasnya....</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa <span style="color: #783f04; font-size: large;"><span style="color: red;">"KAMU BISA"</span> </span>dalam segala hal..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red; font-size: x-large;"><br />
</span></div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-75687248990471185512010-06-14T21:39:00.008+07:002010-06-18T12:51:13.561+07:00To my Rainbow<div style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-zzbfPjT6fnVNKTCPvsNYdGZwCRADvkNQrJLfjONVqTsAh2eusV_WQdrQyfe8YPk_jjjA6u-sfSt463uNww9ZW_YREZMlN4xRFsj1CLbQG85rIXJzynxvy_3Kf-oksB2lY_0Pavm11Nt9/s1600/warna-pelangi-hati.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-zzbfPjT6fnVNKTCPvsNYdGZwCRADvkNQrJLfjONVqTsAh2eusV_WQdrQyfe8YPk_jjjA6u-sfSt463uNww9ZW_YREZMlN4xRFsj1CLbQG85rIXJzynxvy_3Kf-oksB2lY_0Pavm11Nt9/s320/warna-pelangi-hati.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
untuk setiap malam dimana aku tak bisa pejamkan mata </div><div style="text-align: left;">untuk setiap mimpi yang tak pernah aku tahu artinya</div><div style="text-align: left;">dan untuk setiap harapan yang tertanam kuat di dalam asa</div><div style="color: red; text-align: left;"><b>apakah kau bisa ceritakan padaku arti perasaanku ini?</b></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">untuk setiap ta’lim yang menyejukkan jiwa yang kotor ini</div><div style="text-align: left;">untuk setiap tausiyah yang tiada henti menggetarkan hati</div><div style="text-align: left;">dan untuk setiap ayat dalam Qur’an yang menakjubkan ini</div><div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">apakah kau bisa ceritakan padaku arti kegelisahanku ini?</span></b></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">untuk setiap kilometer perjalanan panjangku</div><div style="text-align: left;">untuk setiap masalah yang selalu datang menghampiriku</div><div style="text-align: left;">dan untuk setiap waktu yang selalu berharga buatku</div><div style="color: red; text-align: left;"><b>apakah kau bisa ceritakan padaku arti sikapku ini?</b></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">untuk setiap alunan lagu yang membelai telingaku</div><div style="text-align: left;">untuk setiap lantunan lirik yang menyejukkan dan menyerap emosiku</div><div style="text-align: left;">dan untuk setiap inspirasi yang merasuk ke dalam otakku</div><div style="color: red; text-align: left;"><b>apakah kau bisa ceritakan padaku arti keluh-kesahku ini?</b></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">karena aku tak bisa menjawabnya sendiri</div><div style="text-align: left;">karena begitu banyak pertanyaan yang ingin aku ungkapkan padamu</div><div style="text-align: left;">karena aku masih ingin mengejar pelangi itu</div><div style="text-align: left;">karena di sanalah aku letakkan semua asa dan mimpiku</div><div style="text-align: left;">karena pelangi itu masih begitu jauh dalam jangkauanku</div><div style="text-align: left;">karena aku masih bisa berlari</div><div style="text-align: left;">karena aku masih bisa bernafas</div><div style="text-align: left;">karena jantungku masih berdegup mengalirkan darah beserta oksigen</div><div style="color: red; text-align: left;">karena…</div><div style="color: red; text-align: left;"><span style="font-size: large;">Karena Allah masih mengijinkanku untuk hidup</span></div><div style="color: red; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">untuk matahari yang selalu menyambut pagiku</div><div style="text-align: left;"><b>terima kasih telah menghangatkanku</b></div><div style="text-align: left;">untuk hujan yang selalu mengiringi kesedihanku</div><div style="text-align: left;"><b>terima kasih telah menghapus dukaku</b></div><div style="text-align: left;">untuk bintang-bintang yang berpendar di langit malam</div><div style="text-align: left;"><b>terima kasih telah membuatku takjub</b></div><div style="text-align: left;">untuk teman-teman yang aku miliki dan tak akan aku lepas</div><div style="text-align: left;"><b>terima kasih telah mencerahkan hari-hariku</b></div><div style="text-align: left;">untuk ayah dan bunda yang telah banyak aku susahkan </div><div style="text-align: left;"><b>terima kasih atas semua kasih sayang dan cintanya selama ini</b></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><b><span style="font-weight: normal;">-Ghany Arasyid- </span></b></div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-7865186702998721112010-06-07T20:32:00.011+07:002010-06-17T21:04:57.480+07:00T.T<div style="color: blue;"><span style="font-family: webdings; font-weight: bold;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Tatkala embun pagi itu tlah pergi</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Ketika itu juga harapan sang mentari tlah hilang</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Embun pagi ada apa gerangan denganmu?</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Sang mentari hanya ingin menyambutmu dengan sejuta serpihan kebahagiaan</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Kebahagiaan untuk menyinari dunia dengan senyuman</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Apalah arti senyuman sang mentari bila embun pagi tlah pergi</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Masih bisakah sang mentari akan tetap tersenyum dan terus tersenyum</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Embun pagi takkah kau bisa kau rasakan hadirnya senyuman hangat sang mentari</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Sang mentari akan terus tersenyum sampai dia bisa temukan harapan kecil itu lagi</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Sebuah harapan untuk waktu yang akan mempertemukan denganmu duhai embun pagi</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Entah kapan….kapan….dan kapan harapan kecil itu akan terwujud…</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-family: webdings; font-size: 130%;">Semoga suatu saat nanti………</span></div><div style="color: blue;"><br />
</div><div style="color: blue;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzllmWz_2JQqPMfBn_8R3iE8a33i4PyU7PtiIfAXKoKLeBHHAWlPEhoVWamyNuhb5WX35SqaglYN2cnM9775oPgJJvNZrul3PaWZ37GCJ2nYyBi_49wa9RrmpySz45arzKatpi1cZl6tgc/s1600/4437_1093477376175_1203770715_30213208_126306_n.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480024966836948594" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzllmWz_2JQqPMfBn_8R3iE8a33i4PyU7PtiIfAXKoKLeBHHAWlPEhoVWamyNuhb5WX35SqaglYN2cnM9775oPgJJvNZrul3PaWZ37GCJ2nYyBi_49wa9RrmpySz45arzKatpi1cZl6tgc/s320/4437_1093477376175_1203770715_30213208_126306_n.jpg" style="display: block; height: 233px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-15749159094176675302010-06-07T20:09:00.009+07:002010-06-17T21:05:57.252+07:00Sebuah skenario<div style="text-align: justify;">Tulisan jadul waktu masih kuliah ternyata masih ada =D..he2 coba dibaca lagi daaaaan...akhirnyaa..=)<br />
Sedikit kesimpulan muncul...cling---cling--clinggg ^.^<br />
Kita hidup didunia ini bila diibaratkan, tak lebih dari seorang bintang film yang mendapatkan skenario dari Sang sutradara, yaitu Allah Ta'ala. Bagaimanapun skenario itu, entah baik atau buruk, kita tetep harus "melokonkannya"...tinggal bagaimana kita bisa menyikapinya dengan "Baik"...<br />
Apapun kejadian yang menimpa kita, sejatinya sudah ada yang mengatur, dan <span style="color: #3333ff; font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">kita tak perlu takut dengan 'kejadian', karena yang seharusnya ditakutkan adalah ketika kita tak bisa melihat hikmah dibalik 'kejadian'</span></span></div><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqaN_fukAN0WhdXc-NjTL-BqQXrOyj-OMK6B72_viZ6vMYtFEd3MdOeUxJosHQq_F9L6ZxsX0sklkaajKqKh9gR4H7QAH2H2ZlBl-4VO-zUwjxWRCohzFo_c-SBst0QP7V4d7yF3rT9mVz/s1600/exp-rainbow-main1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480022729342797410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqaN_fukAN0WhdXc-NjTL-BqQXrOyj-OMK6B72_viZ6vMYtFEd3MdOeUxJosHQq_F9L6ZxsX0sklkaajKqKh9gR4H7QAH2H2ZlBl-4VO-zUwjxWRCohzFo_c-SBst0QP7V4d7yF3rT9mVz/s320/exp-rainbow-main1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 234px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<span style="color: red;">Terkadang Allah menghilangkan sekejap matahari</span><br />
<span style="color: red;">Lalu Allah turunkan petir dan guntur</span><br />
<span style="color: red;">Puas kita menangis mencari di mana matahari</span><br />
<span style="color: red;">Ternyata Allah ingin menghadiahkan kita pelangi</span><br />
<span style="color: red;">(NN)</span><br />
<div style="color: black;"><br />
</div><div style="color: blue;">Akankah pelangi itu hadir disela-sela sedihnya</div><div style="color: blue;">Ataukah hanya petir dan guntur yang akan ditemuinya</div><div style="color: blue;">Senyum itu kini terus memudar</div><div style="color: blue;">Karena matahari telah meninggalkannya</div><div style="color: blue;"><br />
</div><div style="color: blue;">Sedihnya semakin dalam</div><div style="color: blue;">Tatkala ia tak menemukan pelangi itu</div><div style="color: blue;">Kini penantiannya hanyalah sia-sia</div><div style="color: blue;">Harapan kecil itu tak akan pernah ada</div><div style="color: blue;"><br />
</div><div style="color: blue;">Namun……. ketika ia menoleh ke belakang</div><div style="color: blue;">Pelangi itu tengah muncul sangat indah</div><div style="color: blue;">Indah…..sekali, hingga senyumnya mengembang lagi</div><div style="color: blue;">Dalam hatinya bergumam,inilah pengganti mataharinya</div><div style="color: blue;"><br />
</div><div style="color: blue;">Lalu ia berlari mendekat sang pelangi</div><div style="color: blue;">Dia terus berlari dan berlari</div><div style="color: blue;">Tapi ia berlari sangat kencang</div><div style="color: blue;">Hingga akhirnya iapun terjatuh</div><div style="color: blue;"><br />
</div><div style="color: blue;">Lama ia tak sadarkan diri</div><div style="color: blue;">Dan Ketika dia terbangun dan sadar</div><div style="color: blue;">Ia hanya bisa menunduk dan menangis sedih</div><div style="color: blue;">Tetes air matanyapun terjatuh ditanah</div><div style="color: blue;"><br />
</div><div style="color: blue;">Ternyata……………………..</div><div style="color: blue;">Dia hanya bermimpi melihat sang pelangi itu</div><div style="color: blue;">Kini ia hanya bisa merenung</div><div style="color: blue;">Merenung untuk mensyukurinya</div><div style="color: blue;">Bukan untuk melupakannya</div><div style="color: blue;">Karena ini hanya skenario yang dimainkan olehnya</div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-23840606905882122032010-06-07T19:40:00.012+07:002010-06-17T20:57:59.461+07:00Teruntuk yang kusayang slalu…..<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiznM0qWRiK-SmZNslwD9VRE7SGA7RZm8WkWIiDfKmO5S1i9mikzzvoyl5KrPAglMY1vzUz-Bwy5y42ohgqsXJw_KDT5u_O2BVVFcBT1yF6D-QfKTzca-r4sXBzRFCHNhoqL_VHpe84gf1y/s1600/aa.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480016045463589554" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiznM0qWRiK-SmZNslwD9VRE7SGA7RZm8WkWIiDfKmO5S1i9mikzzvoyl5KrPAglMY1vzUz-Bwy5y42ohgqsXJw_KDT5u_O2BVVFcBT1yF6D-QfKTzca-r4sXBzRFCHNhoqL_VHpe84gf1y/s320/aa.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 300px;" /></a><br />
<span style="color: red;">Sungguh</span><span style="color: red;"> harus berapa kali ku ucap….</span><br />
<span style="color: red;">Ku sayang mereka karena Allah….</span><br />
<span style="color: red;">Kini…smua kebiasaan telah berubah</span><br />
<span style="color: red;">Berubah karena bertambahnya usia dan waktu</span><br />
<br />
<span style="color: red;">Bila dulu kamar tidur yang selalu harum pewangi, kini berubah menjadi bau obat</span><br />
<span style="color: red;">Bila dulu kemanapun aku pergi selalu diantar mereka, kini menjadi aku yang harus mengantar mereka…</span><br />
<span style="color: red;">Bila dulu mereka yang merapikan rambutku, sekarang aku yang gantian merapikan rambutnya</span><br />
<br />
<span style="color: red;">Seandainya diriku ini adalah peri</span><br />
<span style="color: red;">maka ku akan menaburkan semua jenis bubuk kebahagiaan untuk mereka</span><br />
<span style="color: red;">Seandainya diriku adalah pesulap</span><br />
<span style="color: red;">maka ku akan memberikan semua atraksi yang lucu agar mereka tersenyum</span><br />
<span style="color: red;">Tapi aku bukan mereka, aku hanya hamba Nya yang masih banyak kekurangan</span><br />
<span style="color: red;">sehingga untuk sekedar bilang “aku sayang” saja terasa sangat sulit</span><br />
<br />
<span style="color: red;">Apakah kalian tahu mengapa kata-kata itu tak bisa keluar dari mulutku???</span><br />
<span style="color: red;">Karena…..karena </span><span style="color: red; font-weight: bold;">AKU TERLALU SAYANG MEREKA…..</span><br />
<span style="color: red;">Karena </span><span style="color: red; font-weight: bold;">AKU TERLALU CINTA MEREKA</span><br />
<span style="color: red;">Sungguh aku sayang mereka karena Allah</span><br />
<span style="color: red;">“IBU BAPAK ………… “</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Dan sekali lagi ku ingin berucap “aku sayang BAPAK karena Allah”………….maaf jika sampai bapak tlah tiadapun, aku tak mampu untuk mengucapkan kata2 indah itu…..sungguh penyesalan selalu datang di belakang…….<br />
Kadang kita sendiri tak menyadari bahwa ketika kita mencintai atau menyayangi seseorang terlalu sayangnya maka kita tak akan sanggup untuk mengatakan hal itu, karena kita terlalu takut..takut mengecewakan seseorang yang kita sayang…..<br />
ku hanya titip pesen buat temen2 yang masih memiliki ortu yang lengkap (ayah-ibu)…sayangi mereka selalu selama mereka masih ada, buatlah mereka selalu tersenyum dan jangan buat mereka meneteskan air mata sedih karena kita, jangan pernah sia-siakan waktu yang ada untuk berbincang2 dengan mereka, carilah ilmu dari semua pengalaman mereka, dan yang terpenting…buatlah mereka bangga memiliki anak seperti kita…..<br />
<br />
Buat temen2 yang mungkin sudah ditinggal salah satu dari ortunya, janganlah kita berhenti dan lelah untuk selalu berdoa untuk mereka, untuk selalu memohonkan ampunan kepada Allah, karena yang paling berhak mendoakan dari lingkungan keluarga, adalah anak. Sebagaimana diperintahkan Allah, ''Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua (ibu-bapak) dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah 'wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil','' <span style="color: #3333ff; font-size: 130%;">(QS Al-Isra (17): 24)</span>. Doa anak shaleh inilah yang oleh Nabi Muhammad SAW dinyatakan bisa mengalirkan pahala bagi orang yang sudah meninggal, di samping shadaqah jariyah dan ilmu yang bermanfaat.<br />
<br />
<span style="color: #3366ff; font-family: arial; font-size: 130%; font-style: italic;">Ya Allah ampunilah bapak/ ibu kami yang telah tiada, angkatlah derajatnya dalam kelompok orang-orang yang mendapat petunjuk, berilah penggantinya sesudah kepergiannya menyusul orang yang telah berlalu, ampunilah kami dan beliau, wahai Robb alam semesta berikanlah ia kelapangan di dalam kuburnya dan terangilah ia di dalam kubur..amiiin</span></div><blockquote><span style="font-weight: bold;"></span></blockquote>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-76194393947257226022010-05-30T17:13:00.005+07:002010-06-18T10:35:23.578+07:00Akhwat.....wat.....wat... =)<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIEUjSgU7TIl64r99cfiQRHfBkPHX-7Y_53Y92r4-bAGO93cWnS_bMr33hd87UFN4-jZbWiw69SFzqf4j4iEMZEGccvc5ZhCbxA6ibOjdvQrSPaQuCRvnAVVAQD6Orml8uf_2r49flzT1K/s1600/akhwat.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5477007042335252802" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIEUjSgU7TIl64r99cfiQRHfBkPHX-7Y_53Y92r4-bAGO93cWnS_bMr33hd87UFN4-jZbWiw69SFzqf4j4iEMZEGccvc5ZhCbxA6ibOjdvQrSPaQuCRvnAVVAQD6Orml8uf_2r49flzT1K/s320/akhwat.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 233px;" /></a><br />
<br />
AKHWAT Oh… Akhwat<br />
Wanita anggun pembasmi maksiat<br />
Busananya rapi menutup aurat<br />
Paling anti pake pakaian ketat<br />
Katanya sich, ini salah satu ciri muslimah yang taat<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Rajin mengaji dan tahajud dimalam yang pekat<br />
Alasannya, biar selamat dunia dan akhirat<br />
Ngga lupa dia doa dan munajat<br />
Agar mendapat teman sejati dalam waktu cepat<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Aktivitasnya begitu padat<br />
Kuliah, organisasi sampe-sampe sehari 3 x ngikutin rapat<br />
Ada juga yang ngajar TPA dan ngajar privat<br />
Demi Allah, semua dilakukan dengan semangat<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Tapi hari ini kok seperti kurang sehat?<br />
Badan lesu dan muka keliatan pucat<br />
Jalannya lunglai dibawah terikan matahari yang menyengat<br />
Ooo.. ternyata dia, magh nya lagi kumat<br />
(Abis… waktu sarapan cuma makan sepotong kue donat!)<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Banyak juga yang berjerawat<br />
Dari yang kecil-kecil sampe yang segede tomat<br />
Padahal sudah nyobain semua sabun dan juga obat<br />
( Sabar… sering wudhu lama2 juga ilang, Wat!)<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Sering betul kirim SMS buat para sahabat<br />
Isinya kalo ngga ngundang syuro, ya.. ngasih tausiyah atau nasihat<br />
Walau kadang terasa bikin pulsa ngga’ bisa hemat<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Paling seru waktu kumpul sesama akhwat<br />
Ngobrolin dakwah sampe hal-hal yang kadang kurang manfaat<br />
Apalagi kalau sudah pada saling curhat<br />
Bisa-bisa air mata mengalir begitu lebat<br />
( Wiih, curhat apaan tuh, Wat!)<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Paling berani kalo di ajak debat<br />
Siap bertahan sampe lawan bicaranya mulai sekarat<br />
1 jam.. 2 jam.. 3 jam.. Wuiih dia masih kuat..!<br />
( siapa yang tersinggung, hayoo..tunjuk kaki)<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Sore-sore makan soto babat<br />
Makannya rame-rame bareng temen satu liqo’at<br />
Maklum, hari itu ada yang baru punya hajat<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
ada yang bisa SILAT..<br />
ada juga yang JAGO BUANGET LOMPAT<br />
sampe-sampe JURUS CHE YUNG FAT pun diBABAT<br />
g MASALAH sampe KERINGET..<br />
dasar akhwat..IKHWAN pada TAKUT,WAT..!! GAWAT..!!<br />
<br />
Akhwat… Akhwat…<br />
Pergi kuliah di hari Jumat<br />
Buru-buru karena takut datangnya telat<br />
Padahal hawa kantuk masih terasa melekat<br />
Gara-gara Facebookkan tengah malem sampe jam 1 lewat<br />
( So.. What gitu Wat ?!)<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Banyak yang nggak mau dimadu, apalagi jadi istri ke empat<br />
( Waduh, kalau yang ini ane nggak berani nerusin, Wat!)<br />
Oh… Akhwat<br />
Mau lebaran bantuin ibu buat ketupat<br />
Hati gembira karena mau ketemu sanak kerabat<br />
Tapi kesel saat ditanya… Lebaran ini masih sendiri, Wat?<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Berharap sang pengeran datang tidak terlambat<br />
Untuk menjemput ke hidup baru yang penuh rahmat<br />
Namun apa daya saat proses ta’aruf jadi tersendat<br />
Gara-gara sang Ikhwan, malah akhirnya ngurungin niat<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Masih Banyakkah yang seperti Fatimah Binti Muhammad?<br />
Yang memilih pendamping bukan kerena harta, tahta dan martabat<br />
Atau hanya tertarik pada gemerlap dunia yang sesaat<br />
Tapi… Agama dan Akhlak itulah yang ia lihat<br />
<br />
Oh… Akhwat<br />
Hidup memang tak selamanya nikmat<br />
Kadang ringan kadang juga terasa berat<br />
Tapi teruslah Istiqomah kau di setiap saat<br />
Karena engkaulah…. Bidadari Harapan Ummat!<br />
<br />
disana AKHWAT disini AKHWAT<br />
JANGAN MArah y, WAT..<br />
AFWAN….<br />
HIDUP AKHWAT!!!<br />
MuslimahIndahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-81191608154224665042010-05-26T17:08:00.004+07:002010-06-18T11:13:37.248+07:00Tetaplah Tersenyum =)<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz7EjIXNRvfafNTf0JsAyIk0Mjq1QTtY0DGR7fUJvD2H8aJr-o0FIe6yjBtGgF9SIaloHDFvIm9P1Vljv9HqaAG6zBi2YwofvIb9OEY_p8edBd_ibyciOUFvDM20yJOjbVt9bdrIHhSRPH/s1600/tersenyum.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475519527613570978" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz7EjIXNRvfafNTf0JsAyIk0Mjq1QTtY0DGR7fUJvD2H8aJr-o0FIe6yjBtGgF9SIaloHDFvIm9P1Vljv9HqaAG6zBi2YwofvIb9OEY_p8edBd_ibyciOUFvDM20yJOjbVt9bdrIHhSRPH/s320/tersenyum.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 262px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
Bila kondisi hari ini masih seperti kemarin di mana harapan belum menjelma menjadi nyata. Tetaplah tersenyum. Bukan berarti Allah mengabaikan doa-doa kita. Kita tahu, Allah adalah Dzat Yang Maha Mengabulkan doa-doa hamba-Nya.<br />
<br />
<span style="color: #006600; font-size: 130%;">"Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya" (QS Al mu'min:60).</span><br />
<br />
Tak ada yang dapat meragukan janji-Nya. Doa kepada-Nya ibarat sebuah investasi. Tak akan pernah membuat investornya merugi. Karena penjaminnya adalah Dzat Yang Maha Pemurah, Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dzat Yang Maha Welas Asih itu, tak akan pernah ingkar janji. Tidak akan sia-sia munajat yang kita mohonkan pada-Nya, baik di waktu siang apalagi di sepertiga malam. Ketika lebih banyak makhluk-Nya pulas, dalam dekapan dinginnya malam dan hangatnya selimut tebal.<br />
<br />
Bila belum ada perubahan berarti tentang rencana-rencana kita, tetaplah tersenyum. Allah lebih mengetahui apa-apa yang baik untuk kita. Yakinlah, bahwa:<br />
<br />
<span style="color: #006600; font-size: 130%;">"Sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah pasti akan datang, maka janganlah kalian minta untuk disegerakan." (QS An Nahl:1).</span><br />
<br />
Allah Maha Mengetahui kapan sesuatu pas untuk kita, baik dalam sisi timing maupun momentnya. Allah, Pencipta alam raya ini, adalah sutradara hebat, yang tidak akan membiarkan kita terpuruk dalam keburukan. Selama kita yakin akan kekuasaan-Nya, yakin akan kasih sayang-Nya.<br />
<br />
Jika semua serasa mandeg, tak ada kemajuan berarti. Tetaplah juga tersenyum. Allah punya cara sendiri untuk membuat kita senantiasa dekat dengan-Nya. Mungkin, semua ini dibuat-Nya untuk kita agar kita senantiasa hanyut dalam sujud-sujud panjang di penghujung malam. Senantiasa larut dalam tangis penuh harap, dalam buaian doa-doa panjang nan khuyuk.<br />
<br />
Semua tak akan tersia-sia begitu saja. Allah, mencatat setiap upaya yang kita lakukan dan doa yang kita panjatkan. Segala sesuatu yang kita perbuat, sekecil apa pun itu, akan menuai balasan di sisi-Nya kelak. Niatkan semuanya hanya untuk meraih ridha-Nya, agar perjuangan hebat ini tak hanya bermakna sementara. InsyaAllah kita akan memetik buahnya kelak, di waktu yang telah Ia tentukan.<br />
<br />
Dunia ini fana. Tak ada yang kekal didalamnya. Pun perjuangan ini, pengorbanan ini, juga kesulitan ini. InsyaAllah, suatu hari nanti, harapan akan berbuah kebahagiaan. Akan menjelma menjadi kemudahan. Karena, sekali lagi, Allah telah menjamin:<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><span style="color: #006600;">"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS Al Insyirah: 5-6)</span><br />
<br />
<span style="color: #006600;">"Allah pasti akan memberikan kemenangan atau mengadakan keputusan yang lain dari sisi-Nya." (QS Al Maidah:52)</span></span><br />
<br />
Tetaplah berbaik sangka kepada-Nya. Tetaplah berharap sepenuh hati kepada-Nya. Tetaplah gantungkan asa setinggi apa pun itu, hanya kepada-Nya. Sekali lagi, hanya kepada-Nya.<br />
<br />
<span style="color: #006600; font-size: 130%;">"Sesungguhnya, rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."(QS Al A'raf: 56)<br />
<br />
"Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS Yusuf: 87).</span><br />
<br />
Dan, jika akhirnya harapan tidak menjelma seperti yang kita idamkan, tetaplah terus berbaik sangka kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui. Karena,<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><span style="color: #006600;">"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS Al Baqarah: 216).</span></span><br />
<br />
Teruslah berjuang. Demi sebuah azzam yang dipancangkan untuk meraih ridho Ilahi Robbi.<br />
<br />
<span style="font-size: 180%; font-weight: bold;"><span style="color: #cc0000;">keep smiling ukhwah fillah...^_^</span></span></div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-726781824393476160.post-77495453366728087072010-05-25T21:27:00.002+07:002010-06-17T20:58:27.708+07:00Sampai Mana Persiapan Kita Ke Surga<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm_VezvjJubuMhRhSy4tUW7Htyvt3sS7kioMZWBU1SRaVO4j0NFcZxn9avJVLuD-BxRkf6OPnagPXALZ08F9YCMhbi8uLayspB1jpfoWu9ZNP1dUHCKRSdgaZ-cNIkOAbl9WeFfWzM9sFD/s1600/drawing.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475214837215202226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm_VezvjJubuMhRhSy4tUW7Htyvt3sS7kioMZWBU1SRaVO4j0NFcZxn9avJVLuD-BxRkf6OPnagPXALZ08F9YCMhbi8uLayspB1jpfoWu9ZNP1dUHCKRSdgaZ-cNIkOAbl9WeFfWzM9sFD/s320/drawing.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 240px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat, itu pun sambil terkantuk-kantuk. Sholat lima waktu? Sudahlah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek- pendek saja agar lekas selesai. Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah, terlipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu.<br />
<br />
Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudah shalat wajib. Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan, "Kalau tidak terlambat" atau "Asal nggak bangun kesiangan." Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?<br />
<br />
Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah. Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya. Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang, segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas menuju sumber panggilan, kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.<br />
<br />
Baca Qur'an sesempatnya, itu pun tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar, padahal tanda-tandaorang beriman itu adalah ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlah hatinya. Hanya satu dua lembar ayat yangsempat dibaca sehari, itu pun tidak rutin. Kadang lupa, sedang sibuk, kadang malas. Yang begini ngaku beriman?<br />
<br />
Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah yang menahan nafas mereka untuk meredam getar yang menderu saat membaca ayat-ayat Allah. Sesekali mereka terhenti, tak melanjutkan bacaannya ketika mencoba menggali makna terdalam dari sebaris kalimat Allah yang baru saja dibacanya.<br />
<br />
Tak jarang mereka hiasi mushaf di tangan mereka dengan tetes air mata. Setiap tetes yang akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa mereka jatuh karena lidah-lidah indah yang melafazkan ayat-ayat Allah dengan pemahaman dan pengamalan tertinggi.<br />
<br />
Bersedekah jarang, begitu juga infak. Kalau pun ada, dipilih mata uang terkecil yang ada di dompet. Syukur-syukur kalau ada receh. Berbuat baik terhadap sesama juga jarang, paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti sosial, yah hitung-hitung ikut meramaikan. Sudah lah jarang beramal, amal yang paling mudah pun masih pelit, senyum. Apa sih susahnya senyum? Kalau sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikan dan Kasih Allah?<br />
<br />
Rasulullah adalah manusia yang paling dirindui, senyum indahnya, tutur lembutnya, belai kasih dan perhatiannya, juga pembelaannya bukan semata milik Khadijah, Aisyah, dan isteri-isteri beliau yang lain. Juga bukan semata teruntuk Fatimah dan anak-anak Rasulullah lainnya. Ia senantiasa penuh kasih dan tulus terhadap semua yang dijumpainya, bahkan kepada musuhnya sekali pun. Ia juga mengajarkan para sahabat untuk berlomba beramal shaleh, berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya.<br />
<br />
Setiap hari ribut dengan tetangga. Kalau bukan sebelah kanan, ya tetangga sebelah kiri. Seringkali masalahnya cuma soal sepele dan remeh temeh, tapi permusuhan bisa berlangsung berhari-hari, kalau perlu ditambah sumpah tujuh turunan. Waktu demi waktu dihabiskan untuk menggunjingkan aib dan kejelekan saudara sendiri.<br />
<br />
Detik demi detik dada ini terus jengkel setiap kali melihat keberhasilan orang dan berharap orang lain celaka atau mendapatkan bencana. Sudah sedemikian pekatkah hati yang tertanam dalam dada ini? Adakah pantas hati yang seperti ini bertemu dengan Allah dan Rasulullah kelak?<br />
<br />
Wajah Indah Allah dijanjikan akan diperlihatkan hanya kepada orang-orang beriman yang masuk ke dalam surga Allah kelak. Tentu saja mereka yang berkesempatan hanyalah para pemilik wajah indah pula. Tak inginkah kita menjadi bagian kelompok yang dicintai Allah itu? Lalu kenapa masih terus bermuka masam terhadap saudara sendiri?<br />
<br />
Dengan adik tidak akur, kepada kakak tidak hormat. Terhadap orang tua kurang ajar, sering membantah, sering membuat kesal hati mereka, apalah lagi mendoakan mereka, mungkin tidak pernah. Padahal mereka tak butuh apa pun selain sikap ramah penuh kasih dari anak-anak yang telah mereka besarkan dengan segenap cinta. Cinta yang berhias peluh, air mata, juga darah. Orang-orang seperti kita ini, apa pantas berharap surga Allah?<br />
<br />
Dari ridha orang tua lah, ridha Allah diraih. Kaki mulia ibu lah yang disebut-sebut tempat kita merengkuh surga. Bukankah Rasulullah yang sejak kecil tak beribu memerintahkan untuk berbakti kepada ibu, bahkan tiga kali beliau menyebut nama ibu sebelum kemudian nama Ayah?<br />
<br />
Bukankah seharusnya kita lebih bersyukur saat masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup, kaki mulia tempat bersimpuh, dan wajah teduh yang teramat hangat dan menyejukkan?<br />
<br />
Karena begitu banyak orang-orang yang tak lagi mendapatkan kesempatan itu. Ataukah harus menunggu Allah memanggil orang-orang terkasih itu hingga kita baru merasa benar-benar membutuhkan kehadiran mereka? Jangan tunggu penyesalan…<br />
<br />
sumber:note yusuf mansyur network</div>Indahnya berbagihttp://www.blogger.com/profile/10333269428124702057noreply@blogger.com0